Warna Senyum

Posted: 9 November 2011 in Uncategorized
Tag:

Angin ku hempaskan di kampung sepi tanpa bunyi
Nila mewarna di ujung senja
Inginku rangkai sajak putih dengan segenap
Lukisan skets senyummu
Angan benakku berharap lengkung bibirmu selalu tersenyum dan berucap makna hidup kudapati

Putih sajak menyelimuti kalbu disetiap sujudku ,terkenang..
Ulasan senyum membayang kelam
Samar gapai anganku menengadahkan lantunan doa diatas sajadah kasih kuselimuti kelam
Pusat pancaran pelita bercahaya semu
Indah terang warna tak kembali nyata
Terdiam kutatap langit,kugambarkan senyummu silam dan ku menyeru
Akankah berwarna lalu !! masa mungkin tlah menutupi sgalanya,namun nyata ku bentangkan jiwa

Senyummu abadi seperti sajak putih
Aku sandarkan hingga nanti mendekatmu
Raih akan warna senyummu hanya terlintas di baring lelahku
Inginku kenang selalu senyummu silam tuk mewarnai nyata hidup ini

TAUKAH KAMU ???? Feminisme rasanya tidak asing lagi di telinga kita. Adalah gerakan yang diawali oleh persepsi tentang ketimpangan posisi keperempuanan. Kartini -pahlawan biasa menyebutnya dengan Emansipasi. Pada awalnya feminisme bangkit untuk membela para wanita dari ketertindasan serta menuntut penyerataan hak perempuan dan laki-laki dalam segala bidang. Tapi kemudian Feminisme, yang semula lahir sebagai gerakan yang membela kaum wanita dalam meningkatkan harga diri wanita yang ingin dinilai sesuai dengan potensinya sebagai manusia tanpa harus memandang gender, kemudian mulai disalahartikan. Ingin menaikan harga diri tapi malah menjatuhkan harga diri sendiri. Feminisme kemudian disalahartikan oleh kaum wanita itu sendiri. Banyak wanita yang menjadi korban salah kaprah ini. Ironis sekali, Feminisme yang terlahir sebagai cita-cita mulia para wanita pendahulu, kemudian berubah menjadi kemerosotan harga diri seorang wanita, yang lucunya – namun juga menyedihkan si wanita itu sendiri tidak menyadarinya. Menyadari bahwa ia telah menjatuhkan harga dirinya.Bahkan feminisme telah menyalahgunakan budaya indonesia(Budaya ketimuran). Di Indonesia sendiri? Virginitas bagi wanita Indonesia(tidak semuanya), sekarang bukanlah suatu hal yang patut dipertahankan lagi. Beberapa Wanita Indonesia yang memakai busana setengah jadi alias pakaian mini.Dan beberapa diantaranya bertingkah laku seperti kaum Barat,Gaya maupun tingkah laku Kerancuan anggapan mengenai “Feminisme” inilah yang perlu dibenahi.Anggapan yang kemudian menggeser tradisi dan budaya yang kita banggakan dengan budaya kiriman yang baru (Western). Hal lain! rokok menjadi komoditas utama yang digemari wanita-wanita zaman sekarang, selain pakaian dan cemilan. Menurut sebagian diantaranya, rokok lebih bisa menenangkan pikiran, dibandingkan shopping&ngemil –ada sebagian wanita yang lari dari permasalahan dengan cara-cara ini. Dan alasan lainnya, tentu saja “cowok juga ngerokok kok… kenapa kita-kita gak boleh??” Padahal tidak perlu di jelaskan lagi, semua yang saya jabarkan di atas (termasuk rokok), tak lain akan merugikan kaum wanita itu sendiri. Sebodoh itukah wanita-wanita sekarang? “Feminisme” telah menutup mata hati mereka untuk melihat kerugian yang mereka alami. Sebodoh itukah? Padahal banyak diantara mereka yang mengeyam pendidikan dan pengajaran. Saatnya sekarang wanita-wanita bangkit memperjuangkan Feminisme yang sebenarnya. Bagi wanita-wanita yang sudah telanjur pada kesalahan yang tidak ‘disengaja’ tadi, bangkitlah dari keterpurukan. Bagi wanita-wanita yang mampu melihat fenomena ini, bantulah untuk bangkit. Memperjuangkan hak-hak wanita sungguh sangatlah sulit ,walaupun kita sekarang ada pada era globalisasi.Sungguh di era ini feminisme telah berkhianat pada budaya Indonesia sendiri.Dan untuk menjaga hak-hak wanita dan menjaga budaya indonesia haruslah seimbang….

MEROKOK BAGI REMAJA ITU WAJIB

Posted: 9 November 2011 in artikel bebas

Salah satu hal yang masih memprihatinkan di dunia remaja saat ini adalah aktivitas merokok. Semakin bertambahnya tahun, fenomena merokok di kalangan pelajar semakin marak. Kalau dulu usia paling muda yang berani merokok adalah SMP, kini kita sudah bisa menemukan anak kelas 4 SD yang merokok secara diam-diam bahkan terang-terangan. Merokok merupakan kebiasaan yang dapat berpengaruh buruk pada kesehatan kecanduan nikotin sama saja dengan kecanduan heroin,ganja,morfin,dan obat perangsang lainya.Nikotin mengubah sel-sel dalam otak sehingga membuat pemakaiannya ingin terus -menerus menkonsumsi rokok untuk mengatasi gejala – gejala kecanduannya .Tetapi di kalangan remaja khususnya pelajar merokok.Merokok dilarang dalam peraturan sekolah ,namun pelajar tetap melakukan hal negatif tersebut.Merokok justru menjadi konsumsi pokok bagi remaja dan di jadikan trend yang dapat meningkatkan percaya diri dan popularitas di antara teman-temannya.Dilingkungan sekolah pun pelajar berani merokok tanpa sepengetahuan guru baik diluar jam pelajaran maupun di saat pelajaran berlangsung ,maka dari itu merokok suatu hal negatif yang bisa di jadikan alasan pelajar untuk membolos jam pelajaran,dan malah merokok di kantin bersama teman-temannya. Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat membebani orang lain. Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya: 1. Faktor orangtua dan keluarga Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia.Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.Dan bahkan mereka berangapan dengan ungkapan “Ayah saja boleh merokok ,masa saya tidak boleh!!” Ungkapan seperti ini sebagian besar di picu kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua.Si anak justru ingin di perhatikan oleh orang tua nya yang mungkin lebih sibuk dengan kerjanya .Selain itu mungkin si anak sering melihat ayahnya merokok di rumah dengan gaya -gaya khas seorang perokok .Si anak menjadi tertarik dan ingin mencontoh ayahnya yang di anggap hebat. 2. Temanku merokok Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok.dengan ungkapan yang sering di lontarkan “Kalau Tidak Merokok,tidak Keren”. Hal itu salah besar ,padahal merokok dapat menyebabkan kulit keriput ,mata merah,susah tidur ,nafas menjadi bauk ,dan gigi menjadi kuning . 3. Pribadiku Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah dan menimbulkan ungkapan remaja bahwa “Kalau Cuma sedikit mencoba tidak apa-apa kan.” Salah!!! dengan beberapa isapan saja racun-racun dalam asap rokok sudah menyebar dan bereaksi terhadap tubuh.Reaksinya antara lain :Kepala terasa melayang ,denyut jantung berdetak keras,dan Tekanan darah meningkat,batuk ,mual,kekurangan oksigen dan lain-lain . Bahkan juga mengungkap “Kalau merokok ,tidak bakal mati dech ! .” Walaupun membutuhkan waktu lama ,para ahli sudah membuktikan bahwa rokok mangakibatkan kanker paru-paru,serangan jantung ,Impotensi, Gangguan kesuburan dan lain-lain. 4. Iklan rokok ternyata… Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu. Selain mendapat pengaruh lingkungan ,merokok di jadikan trend bagi remaja ,pelajar terkena pengaruh rokok juga di karenakan adanya keinginan dari diri sendiri dan terkadang di gunakan untuk menghilangkan stress di saat mereka menghadapi masalah .Mereka lebih lega apabila sudah merokok ,bahkan dengan merokok setiap harinya terasa belum lengkap .Bahkan dengan merokok dapat mengurangi nafsu makan. Hal-hal di atas dapat memicu anak muda khususnya pelajar untuk menkonsumsi rokok tersebut jika mereka sudah merasakan nikmatnya rokok otomatis mereka akan kecanduan dan ingin menghisap terus untuk mengatasi ketagihan akan rokok tersebut tentu saja itu akan membuat generasi penerus bangsa menjadi rusak .Untuk itu ,di perlukan pengendalian diri terhadap kecanduan merokok ,maupun pengaruh –pengaruh remaja untuk merokok .Dan dalam pengendalian diri merokok di perlukan kerjasama lingkungan dan orang tua untuk memproteksi mereka dari rokok yang berbahaya tersebut. Cara yang efektif untuk melindungi remaja dari bahaya rokok yakni dengan melarang iklan atau promosi rokok, termasuk sponsor dari industri rokok pada berbagai aktivitas, seperti kegiatan musik, olahraga, film layar lebar, seni dan budaya, hingga keagamaan.Tetapi juga di sertai pengendalian yang di lakukan untuk menghindari merokok yaitu : Cari kesibukan. Carilah kesibukan dan kegiatan yang berprestasi, Selalu optimis. Jangan mudah putus asa karena kegagalan. Coba dan coba kegiatan lain untuk terus berprestasi. Kalau ada masalah, jangan pernah lari ke kegiatan-kegiatan yang negatif Misalnya mencoba untuk merokok atau minum minuman keras. hal tersebut justru akan membuat semakin banyak persoalan dan akan mengalami banyak kegagalan. Merokok itu bukanlah jalan keluar justru semakin membuat masalah Berani mengatakan tidak untuk merokok. Sebaiknya jangan pernah mencoba untuk merokok dan harus tidak memulai sama sekali. sangat jelek pengaruhnya terhadap fisik dan kejiwaan. Sekali mencoba akan ketagihan dan itu sangat jelek bagi perkembangan fisik dan kejiwaan. Kalau diejek teman ? tanggapi saja dengan senyum, nggak perlu ditanggapi serius.Mental harus kuat, tanggapi saja dengan senyum. Pokoknya cool aja. Kalau masih terus diejek, katakan saja bahwa saya tidak perlu dan tidak butuh rokok. ”Katakan dengan senyum, lama kelamaan mereka bosan juga .” Kesadaran diri Yang paling penting adalah motivasi dari dalam dirimu sendiri untuk tidak merokok. Larangan, hukuman, atau pun paksaan akan percuma jika tak ada dorongan dari dalam diri remaja itu sendiri.

Hemostasis diseases

Posted: 9 November 2011 in artikel kesehatan

Kelainan Pembekuan Herediter
Penyakit yang sering dijumpai adalah Hemofili A (defisiensi factor VIII), Hemofilia B (penyakit Christmas, defisiensi factor IX), dan penyakit von willebrand (VWD)
HEMOFILIA
Hemofilia A adalah kelainan herediter berupa gangguan pembekuan darah akibat kekurangan faktor pembekuan darah yang disebut dengan faktor VIII (FVIII). Defisiensi ini terjadi karena gen yang memproduksi FVIII mengalami kerusakan dan diturunkan melalui kromosom X.
Hemofilia B disebabkan karena difisiensi F IX. Faktor VIII diperlukan dalam mengaktifkan Faktor IX. Defisiensi F VIII mengganggu jalur intrinsic sehingga menyebabkan berkurangnya pembentukan fibrin,akibatnya terjadilah gangguan koagulasi.
Hemofilia lebih banyak terjadi pada laki- laki, karena mereka hanya mempunyai satu kromosom X. Sedang perempuan umumnya menjadi pembawa sifat (carrier). Namun perempuan bisa juga menderita hemofilia jika pria hemofilia menikah dengan wanita carrier hemofilia.
Derajat Penyakit
Derajat penyakit hemofili ditentukan oleh kadar faktor VIII atau faktor IX dalam darah:
1. Berat (severe) : aktivitas F VIII/F IX <1% normal akan timbul gejala klinik berat.
2. Sedang (moderate) : aktivitas F VIII/F IX antara 1-5%
3. Ringan (mild) : aktivitas FVIII / FIX antara 5- 30%
Gambaran Klinis : Gangguan perdarahan di bawah kulit ataupun jaringan lunak seperti memar yang berlebih, luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat. Pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Pendarahan yang berkepanjangan dan berulang yang disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan dapat terjadi di seluruh tubuh termasuk di susunan saraf pusat.
Diagnosis Laboratorium :
1. Tes penyaringan
Hitung trombosit uji pembendungan masa perdarahan APTT (activated partial thromboplastin time – masa tromboplastin parsial teraktivasi) PT(prothrombin time – masa protrombin plasma) dan TT(Trombin time – waktu thrombin) dalam batas normal
2. Tes Konfirmatif : Pengukuran kuantitatif F VIII dan F IX Jika F VIII defisiensi maka di lanjutkan dengan pemeriksaan Faktor Von Willebrand
3. Pemeriksaan pada karier wanita menunjukkan F VIIIC menurun.
Diagnosis Diferensial Hemofilia
Untuk membedakan hemofilia A dari hemofilia B ,antara lain : Pemeriksaan TGT (thromboplastin generation test) Diferensial APTT Pada hemofilia A aktivitas F VIII rendah sedang pada hemofilia B aktivitas F IX rendah.
Selain harus dibedakan dari hemofilia B, hemofilia A juga perlu dibedakan dari penyakit von Willebrand, Karena pada penyakit ini juga dapat ditemukan aktivitas F VIII yang rendah.
Hemofilia A
Hemofilia B
Penyakit VonWillebran
Inheritance
Sex linked
Sex linked
Autosomal dominan
Tempat pendarahan
Otot, sendi, postrauma
otot, sendi, postrauma
Mukosa, luka kulit
Postrauma/pascaoperasi
Jumlah trombosit
Normal
Normal
Normal
Bleeding time
Normal
Normal
Memanjang
PPT
Normal
Normal
Normal
APPT
Memanjang
Memanjang
memanjang
F VIII
Rendah
Normal
Normal
vWF
Normal
Normal
Rendah
F IX
Normal
Rendah
Normal
Tes ristosetin
Normal
normal
negatif
Pengobatan :
Modalitas terapi terdiri dari :
1. Pemberian F.VIII untuk hemophili A dan F.IX untuk hemofili B selama hidup
2. Pencegahan kecacatan dengan pendidikan kesehatan
3. Rehabilitasi apabila ada kerusakan sendi.
Pemberian Desmopressin (DDAVP) :
Pada hemofili ringan,DDAV dapat mengeluarkan cadangan VWF untuk mengeluarkan kebutuhan FVIII.
Perawatan rehabilitasi : Perawatan sendi untuk mencegah terjadi ankilosis Perawatan gigi Pendidikan kesehatan untuk menghindari trauma Hindari pemakaian aspirin.
PENYAKIT VON WILLEBRAND
Penyakit von willebrand ini terdapat penurunan kadat atau fungsi VWF yang abnormal akibat mutasi titik atau delesi besar. VWD merupakan suatu kelainan pendarahan bawaan yang paling sering ditemukan.
Biasanya pewarisan sifat autosomal dominan dengan ekspresi yang bervariasi. Keparahan yang terjadi bervariasi. Biasanya terdapat pada pendarahan selaput lendir (misal : epistaksis, menoragia), kehilangan darah berlebihan akibat luka potong superficial dan lecet, serta pendarahan operatif dan pascatrauma.
Klasifikasi vWF dapat di golongkan menjadi 3 tipe, yaitu:
1. Tipe I- penurunan sintesis vWF
2. Tipe II a- gangguan sintesis multimer vWF besarndan sedang
b- pembentukan multimer vWF besar yang abnormal sehingga cepat dikeluarkan dari darah.
3. Tipe III – sintesis vWF sama sekali tidak ada.
Pemeriksaan Laboratorium :
1. Masa pendarahan mungkin memanjang
2. Kadar faktor VIII seringkali rendah
3. APPT mungkin memanjang
4. Kadar VWF biasanya rendah
5. Agregasi trombosit dengan ristocetin terganggu(sensitivitas abnormal)
6. Hitung trombosit normal, kecuali pada penyakit tipe II
7. Imunoelektroforesis : Analisis multimer berguna untuk mendiagnosis subtitle2 yang berbeda)
Diagnosis diferensial dengan hemofili
Penyakit vWF harus dibedakan dengan hemophilia A maupu B, dimana vWF :
1. Bleeding time memanjang
2. Tes ristosetin negative
3. Kadar vWF menurun
Pengobatan :
1. Tindakan local dan obat antifibrinolitik
2. Pemberian infuse DDAVP bagi penderita dan VWD tipe I

hemostasis

Posted: 9 November 2011 in artikel kesehatan

Hemostasis merupakan pristiwa penghentian perdarahan akibat putusnya atau robeknya pembuluh darah. Proses ini mencakup pembekuan darah (koagulasi ) dan melibatkan pembuluh darah, agregasi trombosit serta protein plasma baik yang menyebabkan pembekuan maupun yang melarutkan bekuan.
Komponen hemostasis :
1. Pembuluh
2. Trombosit
3. Kaskade factor koagulasi
4. Inhibitor koagulasi
5. Fibrinolisis
6. Sumbat hemostasis primer = pembentukan agregasi trombosit
7. Sumbat hemostasis sekunder = pembentukan fibrin
Fase Hemostasis :
1. Vasculer = Respon dari vaskuler/kapiler yaitu terjadinya konstraksi disertai dengan ekstra –vasasi dari pembuluh darah.
2. Platelet = Akibat dari bertemu trombosit dengan permukaan kasar maka trombosit akan mengalami adhesi dan agregasi.
3. Koagulasi = Terbentuknya sumbatan (pengaktifan tidak pembekuan)
Faktor Pembekuan darah :
1. Fibrinogen
2. Prothombin
3. Faktor jaringan
4. Ion kalsium
5. Proaccelerine
6. Accelerine
7. Procconvertine
8. AHG (Hemofilia)
9. Crismast factor ( hemophilia)
10. Stuart factor
11. Plasma thromo plastin antecedent
12. Hagemen factor
13. Fibrin stabilizing factor (fibrinase)

Pemeriksaan Faal Hemostasis
1. Indikasi pemeriksaan =
• Persiapan operasi= pemeriksaan thrombosyt, pemeriksaan bledding time, pemeriksaan clotting time, dan pemeriksaan plasma prothombin time.
• Diagnose penyakit perdarahan
• Monitoring
2. Anamnesis dan pemeriksaan fisik bertujuan untuk :
a. Mencari riwayat perdarahan abnormal.
b. Mencari kelainan yang mengganggu faal hemostasis. Misal : penyakit hati kronik.
c. Riwayat pemakaian obat.
d. Riwayat perdarahan dalam keluarganya.
Pemeriksaan Penyaringan :
• Darah lengkap => trombositnya
• Apusan darah tepi => leukositnya
• Bleeding time
 masa perdarahan
 biasanya untuk pemeriksaan fungsi kapiler dan untuk menguji trombosit.
 Cara duke :
o tempat dipakai di cuping telinga.
o Cuping telinga ditusuk lancet.
o Yang di ukur adalah waktu antara pertama kali darah keluar sampai berhenti.
o Harga Normal : 1-3 menit.
 Cara Ivy :
o Tempat yang dipakai dibagian polar dan lengan.
o Tekanan 40 mmhg tusuk daerah lengan dengan lancet.
o Yang di ukur waktu pertama kali darah keluar sampai berhenti
o Harga Normal : 2-7 menit.

• Clotting time
 Masa pembekuan darah.
 Biasanya pada penderita hemophilia.
 Cara modifikasi :
o Darah di ambil dari vena puncture masukkan dan 1 cc/ tabung dalam 3 tabung.
o Harga Normal : 6-12 menit.

• Penyaring sistim koagulasi
1. PT : mengukur VII, X, V, protrombin dan fibrinogen (INR)
2. aPTT : VII, IX, XI, XII dan unsur PT
TT : defisiensi fibrinogen dan hambatan thrombin
• Tes agregasi trombosit
• Euglobulin clot lysis time : memendek bila terjadi peningkatan aktivastor plasminogen.

Dua sisi akibat emansipasi

Posted: 9 November 2011 in opinion

Dua sisi akibat emansipasi Perempuan memang diciptakan dan didudukkan sebagai obyek yang harus dipimpin laki-laki. Namun emansipasi perempuan telah menempatkan perempuan pada dua sisi yang berbeda. Sisi positif dan sisi negative. Dimasa lalu perempuan yang perempuan sebagai ‘mahluk kelas dunia’ yang lemah dan gampang dikuasai oleh kaum lelaki, bodoh, tidak berpendidikan, Hingga kini kebanyakan perempuan kerap menjadi korban kekerasan, penindasan, perkosaan, dan bahkan pengucilan. Bahkan pada jaman jahiliyah dan masih marak kaum kafir , seorang wanita yang melahirkan anak perempuan, maka anak perempuan harus di tanam alias dikubur hidup-hidup karena takut miskin dan hina. Sedemikian buruk kah seorang perempuan dimasa lalu? Seiring berputarnya waktu, dan bergantinya jaman, sesosok perempuan menjadi lebih ideal. Menjadi kaum terpelajar, berfikiran maju, tegar, bebas mendapatkan hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat. Kebebasan hak dan emansipasi perempuan justru menempatkan mereka pada sisi positif dan negative. Berbicara soal kebebasan perempuan disisi negative bahwasanya idealisasi sosok perempuan yang tidak peduli aturan baik aturan agama dan aturan negara malah dapat melumpuhkan moral dan etika menjadi seorang perempuan yang baik. Emansipasi wanita pasca kartini belum cukup menyelamatkan seluruh kehidupan perempuan Indonesia. Kenyataannya, dalam realitas kehidupan masa lalu dan masa kini, kaum perempuan memang masih cenderung menjadi objek atau mengobjekkan diri, untuk kaum lelaki. Maraknya bisnis pelacuran, terselubung maupun terang-terangan, juga media-media porno bergambar perempuan telanjang, dalam hal ini perempuan adalah realitas gender bersisi dua. Pada satu sisi, perempuan menjadi objek kaum lelaki, dan pada sisi lain perempuan sengaja mengobjekkan diri untuk lelaki demi uang. Jadi, perempuan berposisi sebagai objek sekaligus subjek. Kerap kali kabar berita seorang pelajar hamil diluar nikah, kebanyakan germo pelacur adalah perempuan. Sementara, pada banyak kasus pelecehan seksual, seperti yang menimpa para TKI, kalaupun begitu berarti dimasa lalu maupun sekarang pun kaum perempuan jelas-jelas masih menjadi korban laki-laki, perempuan masih menjadi jajahan laki-laki dan diperbudak laki-laki, atau bahkan kehidupan kaum perempuan yang mula nya sudah membaik akan jadi memburuk seperti jaman colonial? Jangan sampai ! mereka sangat layak diselamatkan. Makadari itu untuk membebaskan hal negative dan mencegah agar kehidupan perempuan tidak kembali diperbudak seperti masa lalu, idealisasi dengan kehadiran sosok-sosok perempuan yang memiliki pemikiran positif , etika baik, teladan baik, dapat menjaga moralnya sebagai seorang perempuan, sangatlah dibutuhkan. Selayaknya perempuan yang memiliki teladan baik dapat memerangi pengaruh kehidupan negative. Sikap teladan seorang perempuan juga mampu melawan etika buruk laki-laki dan menjadikan mereka menghormati kaum perempuan. Maka ia akan menjadi pelopor yang mampu membebaskan kaumnya dari kemiskinan, kebodohan dan penindasan. Memimpin proses perubahan sosial kearah kemajuan bangsanya, khususnya kemajuan kaum perempuan. Dalam batasan tertentu perempuan malah menjadi tonggak, dan sangat berperan dalam kehidupan, mendidik keturunannya, memberikan pengayoman bagi keluarganya dan masyarakat.

SILIKOSIS

Posted: 21 Januari 2011 in artikel kesehatan

A. DEFINISI

Silikosis adalah suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel- partikel Kristal silika bebas (SiO2). Yang termasuk dengan silika bebas adalah kuarsa,tridimit dan kristobalit. Silika adalah Kristal yang sangat keras yang biasanya menempel di batu atau tanah atau terdapat ada juga yang terdapat di udara bebas.

B. PENYEBAB

Silika bebas yang merupakan komponen utama pasir dan batu masuk ke dalam saluran pernapasan biasanya terjadi karena peledakan, penggerindaan, penghancuran, pengeboran,dan penggilingan batuan. Bisa juga terdapat dari usaha komersial yang menggunakan granit, batu pasir serta pasir giling atau pembakaran diatomit.

C. PERJALANAN PENYAKIT (PATOGENESIS)

Partikel-partikel silika yang berukuran 0.5-5 µm akan tertahan di alveolus. Partikel ini kemudian di telan oleh sel darah putih yang khusus. Banyak dari partikel ini dibuang bersama sputum sedangkan yang lain masuk ke dalam aliran limfatik paru-paru, kemudian mereka ke kelenjar limfatik. Pada kelenjar, sel darah putih itu kemudia berintregasi, meninggalkan partikel silika yang akan menyebabkan damapak yang lebih luas. Kelenjar itu menstimulasi pembentukan bundel-bundel nodular dari jaringan parut dengan ukuran mikroskopik, semakin lama semakin banyak pula nodul yang terbentuk, mereka kemudian bergabung menjadi nodul yang lebih besar yang kemudian akan merusak jarul normal cairan limfatik melalui kelenjar limfe.

Ketika ini terjadi, jalan lintasan yang lebih jauh dari sel yang telah tercemar oleh

silika akan masuk ke jaringan limfe paru-paru. Sekarang, foci baru di dalam pembuluh limfatik bertindak sebagai gudang untuk sel-sel yang telah tercemar oleh debu, dan parut nodular terbentuk terbentuk pada lokasi ini juga. Kemudian, nodul- nodul ini akan semakin menyebar dalam paru-paru.

Gabungan dari nodul-nodul itu kemudian secara berangsur-angsur menghasilkan bentuk yang mirip dengan masa besar tumor. Sepertinya, silika juga menyebabkan menyempitnya saluran bronchial yang merupakan seba utama dari dyspnoea.

D. TANDA/GEJALA

Silikosis memiiki tiga tipe yaitu: Silicosis akut merupakan pemaparan silica dalam jumlah yang sangat besar dalam wktu yang lebih pendek. Paru-paru sangat meradan dan terisi oleh cairan sehingga tinbl sesak nafas yang yang menurunkan kadar oksigen dalam darah. Kelainan faal paru yang timbul adalah restriki berat dan hipoksemi yang diikuti oleh penurunan kapasitas difusi. Silikosis akselerata terpapar oleh sejumlah silica yang lebih banyak dalam waktu yang lebih pendek (4-8 tahun).perjalanan penyaktnya lebih cepat, fibrosis massif dan sering terjadi mycobacterium tipikal atau atipik. Silicosis kronis simpleks yaitu pemaparan sejumlah kecil debu silica dalam jangka panjang( lebih dari 20 tahun) dan terjadi peradangan di paru-paru dan kelenjar getah bening dada.

Silikosis akut adalah suatu penyakit progresif cepat. Pada kondisi-kondisi ekstrim dapat terjadi kesulitan bernapas dan batuk kering dalam beberapa minggu setelah paparan. Dada sesak dan ketidakmampuan bekerja timbul dalam beberapa bulan, dan kematian akibat kegagalan pernapasan atau kor pulmonale mungkin terjadi dalam 1-3 tahun. Pada pemeriksaan ditemukan gerakan dada yang terbatas, sianosis serta ronki pada akhir inspirasi, dan dengan kelainan fungsi paru restriktif serta berkurangnya pertukaran gas. Radiografi memprlihatkan bayangan- bayangan perifer seperti kapas,yang secara bertahap mengeras dan menjadi linear. Seringkali bayangan- bayangan ini tidak diketahui bahkan pada saat otopsi,hal ini karena kematian makrofag dan reaksi selular seringkali terjadi dalam alveoli tanpa pembentukan nodul-nodul tipikal. Partikel-partikel silika yang refraktil ganda yang sangat banyak dalam jaringan paru.

Sikosis kronis terjadi jika inhalasi terjadi antara 20-45 tahun dan dalam bentuk kronis ini, sering terjadi infeksi tuberkulosis. Mekanisme yang mungkin menyebabkab peningkatan kerentanan penderita sikosis terhadap tuberkulosis adalah sebagai berikut :

a. Partikel Silika yang ditimbun di Alveoli akan dimakanmakrofag tetapi karena efek tosik silika maka makrofag cepat mati dan partikel Silika akan terlepaske jaringan ekstraselular. Partikel silika akan dimakan oleh makrofag lain ang kemudian akan terbunuh pula.

b. Silika dengan dosis subletal juga mengganggu kesanggupan makrofag untuk menghambat pertumbuhan kuman tuberkulosis karena makrofag adalah faktor utama dalam membuat daya tahan terhadap tuberkulosis sehingga alasan meningkatnya kerentanan penderita silikosis terhadap tuberkulosis menjadi jelas

Sedangkan gejala silikosis terakselerasi menyerupai silikosis kronis. Biasanya berkembang lebih cepat dan terdapat infeksi mikobakteri tipik atau atipik. Pajanan berlangsung 10 tahun dan biasanya penderita mengalami gagal nafas karena hiposekmia.

Sesuai perjanjian, tahap-tahap awal silikosis biasanya tidak disertai dengan gejala atau tanda penyakit pernapasan. Juga uji fungsi ventilasi paru-paru tetap dalam batas fisiologis
normal. Foto sinar x merupakan metoda deteksi yang relatif lebih spesifik.Seperti pada gambar berikut.

E.PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

a. Upaya

¶  Pencegahan/Preventiv

¶  Pengawasan terhadap pekerja di lingkungan kerja dapat membantu mencegah terjadinya silikosis. Jika debu tidak dapat dikontrol, (seperti halnya dalam industri peledakan), maka pekerja harus memakai peralatan yang memberikan udara bersih atau sungkup Pekerja yang terpapar silika, harus menjalani foto rontgen dada secara rutin. Untuk pekerja peledak pasir setiap 6 bulan dan untuk pekerja lainnya setiap 2-5 tahun, sehingga penyakit ini dapat diketahui secara dini. Jika foto rontgen menunjukkan silikosis, dianjurkan untuk menghindari pemaparan terhadap silika.

b. Pengobatan

Ketika timbul tanda-tanda pertama silikosis atau tuberkolosis aktif,pasien hendaknya segera dijauhkan dari paparan lebih lanjut. Meskipun pada mulanya tidak perlu membatasi pekerjaan atau aktivitas lain, pasien hendaknya tetap di bawah pengawasan medis. Tidak ada pengobatan bagi silikosis. Pengobatan untuk gagal jantung dan pernapasan mungkin diperlukan pada silikosis tingkat lanjut.

Adalah penting untuk mencegah tuberkolosis pada pasien-pasien silikosis. Jika insidens tuberkolosis dalam masyarakat tinggi, maka perlu dipertimbangkan vaksinasi dan kemoprofilaksis meskipun nilainya belum dapat dipastikan. Penderita tuberkolosis hendaknya diobati sejak dini. Kemoterapi harus diawasi dengan teliti dan hendaknya tepat untuk strain tuberkolosis yang prevalen.

Penekanan debu dengan pengendalian teknis (pembasahan sebelumnya,pengeboran basah, dll) perlu dilaksanakan dengan ketat dan debu residu hendaknya dikontrol dengan ventilasi yang sesuai. Kadar debu dan kandungan silika dalam debu yang masuk pernapasan hendaknya dipantau secara teratur. Jika menggunakan bahan peledak,para pekerja seharusnya dicegah masuk ke daerah berdebu sampai debu dibersihkan melalui ventilasi. Debu hendaknya disaring dari dari udara yang dikeluarkan. Pekerja harus memakai masker, tutup kepala bertekanan,dll. Selama kerusakan alat-alat pengendalian debu teknis atau pada keadaan darurat. Kabin dengan pengatur udara (ber-AC) hendaknya disediakan untuk para pengemudi truk dan operator alat berat pada operasi terbuka di cuaca panas di mana penyemprotan dengan air tidak dimungkinkan.

Tidak ada keseragaman dalam batas paparan debu silika di berbagai Negara. Batas paparan untuk debu total umumnya antara 0,5 mg/m3 (debu dengan kandungan silika tinggi diatas 70%) dan 5 mg/m3 (debu dengan kandungan silika kurang dari 10 %). Untuk debu-debu yang ikut dalam pernapasan,batas-batas tersebut berkisar antara 0,2 hingga 0,2 mg/m3. Batas-batas untuk kristobalit dan tridimit biasanya separuh dari batas untuk kuarsa.

F. PEKERJAAN YANG BERESIKO

Penyakit Silikosis terjadi karena inhalasi dan retensi debu yang mengandung kristalin silikon dioksida atau silika bebas .Pada berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan silika penyakit ini dapat terjadi, seperti pada pekerja:
1.Pekerja tambang logam dan batubara
2.Penggali terowongan untuk membuat jalan
3.Pemotongan batu seperti untuk patung, nisan
4.Pembuat keramik dan batubara
5.Penuangan besi dan baja
6.Industri yang memakai silika sebagai bahan misalnya
pabrik amplas dan gelas.
7.Pembuat gigi enamel
8. Pabrik semen

TRAUMA ( RUDA PAKSA )

Posted: 20 Januari 2011 in kesehatan, keselamatan kerja

DEFINISI

  • Trauma merupakan reaksi fisik dan psikis yang bersifat stress buruk akibat suatu peristiwa kejadian/pengalaman spontanitas secara mendadak (tiba-tiba) yang membuat terkejut, kaget, menakutkan, shock, tidak sadar dan sebagainya yang telah mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia.

PENYEBAB TRAUMA

Secara umum kondisi trauma yang dialami individu (anak) disebabkan oleh berbagai situasi dan kondisi diantaranya:

  • Peristiwa/kejadian alamiah (bencana alam).
  • Pengalaman dikehidupan sosial ini (psiko-sosial) seperti pada asuh yang salah, ketidak-adilan, penyiksaan (secara psiki-fisik), teror, kekerasan, perang, dsb.
  • Pengalaman langsung/tidak langsung seperti melihat sendiri (langsung) dan pengalaman orang lain (tidak langsung), dan sebagainya.

 

JENIS TRAUMA

Berdasarkan penyebabnya trauma terdiri dari:

ü Trauma Psikologis

ü  Trauma Neurosis

ü Trauma Psychosis

ü Trauma Disease

 

Jenis trauma berdasarkan sifatnya terdiri dari:

  • 1. Trauma Ringan
  • 2. Trauma Sedang/Menengah
  • 3.Trauma Berat

 

Secara umum gejala PTSD dibagi menjadi 3 macam,yaitu :

  • Reexperiencing
  • Hyperarousal
  • Avoidance

 

CARA MENGATASI TRAUMA

Ada beberapa cara untuk deteksi diri dan upaya penanganan. Cara dalam rangka diagnosa awal menentukan upaya terapi selanjutnya.

1.     Planning

Pemikiran dasar dalam rangka menjalankan tugas secara menyeluruh.

2.     Action

Setelah planning yang tepat langkah selanjutnya yaitu aksinya/perbuatan dalam aksi segala hal/masalah yang hendak dianalisis akan menjadi terorganisasi sehingga memperjelas metode, pendekatan, upaya problem solving.

 

3.     Controling

Konsep ini menjadi penting karena apabila terjadi kekeliruan metode pendekatan/konsep yang telah direncanakan di aplikasikan dilapangan maka dapat dikontrol.

4.     Evaluation

Kegunaannya untuk melihat sejauh mana proses perkembangan kesembuhan traumatik yang diderita oleh individu dalam upaya pemberian bantuan apakah dilanjutkan/dihentikan (bila dianggap sudah normal) .

Penanganan awal terhadap penderita traumatik yang dilakukan oleh konselor, guru, dsb :

1.     Direct Techinge Aplication

2.     FGD Techinge Aplication

TUBERCULOSIS

Posted: 17 Januari 2011 in Penyakit menular

I.            DEFINISI

Tuberculosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mokobakterium tuberculosa.Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya.Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Penyakit TBC merupakan masalah kesehatan masyarakat yang termasuk dalam kasus berat di Indonesia pada saat ini.Demikian pula di bagian lain di dunia.TBC banyak menimbulkan korban,terutama di Negara-negara yang sedang berkembang.Sebabnya ialah karenan penyakit ini erat hubungannya dengan masalah-masalah social dan ekonomi yang dihadapi suatu Negara.Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Penyakit TB menyerang sebagian besar kelompok usia kerja produktif, penderita TB kebanyakan dari kelompok sosio ekonomi rendah.Apabila seseorang sudah terpapar dengan bakteri penyebab tuberculosis akan berakibat buruk seperti menurunkan daya kerja atau produktivitas kerja, menularkan kepada orang lain terutama pada keluarga yang bertempat tinggal serumah, dan dapat menyebabkan kematian.Setiap tahunnya ,jumlah penderita TBC terus meningkat.saat ini setiap menit muncul penderita baru TBC paru,dan setiap dua menit muntul satu penderita TBC baru yang menular.Bahkan diantaranya mereka meninggal akibat TBC.Bahkan,di Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.

II.            PENYEBAB PENYAKIT TBC

Penyakit Tuberculosis disebabkan oleh bakteri mikobakaterium tuberculosa yang sebagian kuman TBC menyerang paru,tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lain. Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Suhu yang rendah hanya dapat menghalangi berkembang biak basil TBC ,tetapi tidak mematikannya.Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant,tertidur lama selama beberapa tahun.

Riwayat terjadinya TBC

  • Infeksi primer  :           Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman TB. Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman TB berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di Paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam paru. saluran linfe akan membawa kuman TB ke kelenjar limfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu. Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi positif.Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan kuman TB. Meskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant (tidur). Kadang-kadang daya tahan tubuh tidak mampu mengehentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita Tuberkulosis.
  • Tuberculosis Pasca Primer biasayna terjadi setelah beberapa bula atau sesudah infeksi primer,misalnya karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi buruk.ciri khas dari tuberculosis pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusi plek

III. FAKTOR TERKENA TBC

  • Daya Tahan Tubuh yang Kurang.

Kemampuan untuk melawan infeksi adalah kemampuan pertahanan tubuh untuk mengatasi organism yang menyerang.Kemampuan tersebut tergantung pada usia yang terinfeksi.Namun kekebalan tubuh tudak mampu bekerja dengan baik pada setiap usia.Sistem kekebalan tubuh lemah pada saat kelahiran dan perlahanlah menjadi semakin baik menjelang usia 10tahun.Hingga usia pubertas seorang anak kurang mampu mencegah penyebaran melalui darah,sekalipun lambat laun kemampuan tersebut akan meningkat sejalan dengan usia.

  • Gizi Buruk

Kelaparan atau gizi buruk mengurangi daya tahan terhadap penyakit tuberculosis.Faktor ini sangat penting pada masyarakat miskin,baik pada orang dewasa maupun pada anak.Kompleks kemiskinan seluruhnya ini memudahkan TB berkembang menjadi penyakit.Namun anak status gizi yang baik tampaknya mampu mencegah penyebaran penyakit tersebut di dalam paru itu sendiri.

  • Pengidap infeksi HIV/AIDS

Pengaruh infeksi HIV/AIDS mengakibatkan kerusakan sistem daya tahan tubuh,sehingga jika terjadi infeksi TBC maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan mengakibatkan kematian.bila jumlah yang terinfeksi HIV meningkat maka jumlah penderita TBC akan meningkat,dengan demikian penularan TBC di masyarakat meningkat pula.

IV.            GEJALA PENYAKIT  TBC

  • Gejala umum(sistemik) penyakit  TBC :

1)      Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti .influenza dan bersifat hilang timbul.

2)      Penurunan nafsu makan dan berat badan.

3)      Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).

4)      Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

  • Gejala khusus(khas) penyakit TBC :

1)      Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian .bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas melemah yang disertai sesak.

2)      Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.

3)        Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.

4)      Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut  sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

  • Gejala penyakit TBC pada anak :

Penyakit TB mudah menyerang pada anak-anak kecil yang belum diimunisasi dengan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin),karena kurang nya gizi dank arena lingkungan yang kurang sehat.Kemungkinan adanya tuberculosis pada anak bila ditemukan :

1)      Berat badan tidak  naik atau turun selama lebih dari 14 minggu.

2)      Kehilangan gairah selama 2-3bulan.

3)      Mengi atau batuk yang sesekali dapat menyerupai batuk rejan.

4)      Demam atau meriang selama lebih dari satu minggu tanpa penyebab yang jelas.

5)      Adanya cairan-pekak pada salah satu sisi dada.

6)      Perut membuncit,terutama bila teraba benjolan dan yang tetap bertahan setelah pemberian obat cacing.

7)      Diare kronis dengan buang air besar tinja keputihan yang tidak sembuh setelah diberi obat cacing atau obat giardiasis.

8)      Jalan timpang ,punggung kaku sukar membungkuk.

9)      Tulang belakang membungkuk,tidak atau kaku saat berjalan.

10)  Pembengkaan lutut atau pergelangan kaki,tangan,siku atau bahkan iga atau sendi yang manapun yang tidak disebabkan cidera.

11)  Pembengkaan kelenjar getah bening yang keras atau lembut,tidak nyeri,terkadang dengan beberapa kelenjar getah bening kecil didekatnya dan terkadang melekat tak teratur.

V.            PENULARAN BAKTERI TBC

  • Penularan penyakit TBC dengan melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk.
  • Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru
  • Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant).

VI.            PENCEGAHAN  TBC

    1. Konsumsi makanan bergizi

Dengan asupan makanan bergizi, daya tahan tubuh akan meningkat. Produksi leukosit pun tidak akan mengalami gangguan, hingga siap melawan bakteri TBC yang kemungkinan terhirup. Selain itu, konsumsi makanan bergizi juga menghindarkan terjadinya komplikasi berat akibat TBC

  1. Vaksinasi

Dengan vaksinasi BCG yang benar dan di usia yang tepat, sel-sel darah putih menjadi cukup matang dan memiliki kemampuan melawan bakteri TBC. Meski begitu, vaksinasi ini tidak menjamin penderita bebas sama sekali dari penyakit TBC, khususnya TBC paru. Hanya saja kuman TBC yang masuk ke paru-paru tidak akan berkembang dan menimbulkan komplikasi. Bakteri juga tidak bisa menembus aliran darah dan komplikasi pun bisa dihindarkan. Dengan kata lain, karena sudah divaksin BCG, anak hanya menderita TBC ringan.

  1. Lingkungan

Lingkungan yang kumuh dan padat akan membuat penularan TBC berlangsung cepat. Untuk itulah mengapa lingkungan yang sehat dan kebersihan makanan dan minuman sangat perlu untuk dijaga.

  1. Pendidikan kesehatan masyarakat.
  • Bagi penderita Saat batuk seharusnya menutupi mulutnya,apabila batuk lebih dari 3 minggu,merasa sakit di dada dan kesukanan bernafas segera dibawa ke puskesmas atau ke rumah sakit.
  • Saat batuk memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain.
  • Membuang ludah di tempat yang tertutup,dan apabila ludahnya bercampur darah segera  dibawa ke puskesmas atau ke rumah sakit.
  • Melakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter terarur dan secara berkelanjutan.
  1. PENANGANAN TBC

Diagnosis TBC : Diagnosis TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Kalau hasil rontgen mendukung TB, maka penderita diidagnosis sebagai penderita TB BTA positif. Kalau hasil rontgen tidak mendukung TB, maka pemeriksaan lain, misalnya biakan.Apabila fasilitas memungkinkan,  maka dapat dilakukan pemeriksaan lain, misalnya biakan.Bila tiga spesimen dahak negatif, diberikan antibiotik spektrum luas (misalnya kotrimoksasol atau Amoksisilin) selama 1 – 2 minggu. Bila tidak ada perubahan, namun gejala klinis tetap mencurigakan TB, ulangi pemeriksaan dahak SPS :Kalau hasil SPS positif, didiagnosis sebagai penderita TB BTA positif.Kalau hasil SPS tetap negatif, lakukan pemriksaan foto rontgen dada, untuk mendukung diagnosis TB.Bila hasil rontgen mendukung TB, diagnosis sebagai penderita TB BTA negatif rontgen positif.Bila hasil ropntgen tidak mendukung TB, penderita tersebut bukan TB.

Terapi TBC     : Dengan terapi TBC Karena yang menjadi sumber penyebaran TBC adalah penderita TBC itu sendiri, pengontrolan efektif TBC mengurangi pasien TBC tersebut. Ada dua cara yang tengah dilakukan untuk mengurangi penderita TBC saat ini, yaitu terapi dan imunisasi. Untuk terapi, WHO merekomendasikan strategi penyembuhan TBC jangka pendek dengan pengawasan langsung atau dikenal dengan istilah DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy). Dalam strategi ini ada tiga tahapan penting, yaitu mendeteksi pasien, melakukan pengobatan, dan melakukan pengawasan langsung.Deteksi atau diagnosa pasien sangat penting karena pasien yang lepas dari deteksi akan menjadi sumber penyebaran TBC berikutnya. Seseorang yang batuk lebih dari 3 minggu bisa diduga mengidap TBC. Orang ini kemudian harus didiagnosa dan dikonfirmasikan terinfeksi kuman TBC atau tidak. Sampai saat ini, diagnosa yang akurat adalah dengan menggunakan mikroskop. Diagnosa dengan sinar-X kurang spesifik, sedangkan diagnosa secara molekular seperti Polymerase Chain Reaction (PCR)belum bisa diterapkan.Jika pasien telah diidentifikasi mengidap TBC, dokter akan memberikan obat dengan komposisi dan dosis sesuai dengan kondisi pasien tersebut.

Pengobatan TBC :

Isoniazid (INH)

ž  Obat yang bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri) ini merupakan prodrug yang perlu diaktifkan dengan enzim katalase untuk menimbulkan efek. Bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel mikrobakteri.

Rifampisin / Rifampin

ž  Bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) dan bekerja dengan mencegah transkripsi RNA dalam proses sintesis protein dinding sel bakteri.

Pirazinamid

ž  Bersifat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat pembentukan asam lemak yang diperlukan dalam pertumbuhan bakteri.

Streptomisin

ž  Termasuk dalam golongan aminoglikosida dan dapat membunuh sel mikroba dengan cara menghambat sintesis protein.

Ethambutol

ž  Bersifat bakteriostatik. Bekerja dengan mengganggu pembentukan dinding sel bakteri dengan meningkatkan permeabilitas dinding

Fluoroquinolone

ž  Fluoroquinolone adalah obat yang menghambat replikasi bakteri M. tuberculosis. Replikasi dihambat melalui interaksi dengan enzim gyrase, salah enzim yang mutlak diperlukan dalam proses replikasi bakteri M. Tuberculosis

Pengobatan harus dilakukan secara terus-menerus tanpa terputus, walaupun pasien telah merasa lebih baik / sehat.Pengobatan yang terhenti ditengah jalan dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten. Jika hal ini terjadi, maka TBC akan lebih sukar untuk disembuhkan dan perlu waktu yang lebih lama untuk ditangani.

Kolera

Posted: 17 Januari 2011 in Penyakit menular

Kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang. Gejalanya termasuk diare, perut keram, mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat kolera memiliki tingkat kematian tinggi. Perawatan biasanya dengan rehidrasi agresif “regimen” biasanya diantar secara intravenous, yang berlanjut sampai diare berhenti.