Feminisme Menjatuhkan Budaya Indonesia

Posted: 9 November 2011 in opinion

TAUKAH KAMU ???? Feminisme rasanya tidak asing lagi di telinga kita. Adalah gerakan yang diawali oleh persepsi tentang ketimpangan posisi keperempuanan. Kartini -pahlawan biasa menyebutnya dengan Emansipasi. Pada awalnya feminisme bangkit untuk membela para wanita dari ketertindasan serta menuntut penyerataan hak perempuan dan laki-laki dalam segala bidang. Tapi kemudian Feminisme, yang semula lahir sebagai gerakan yang membela kaum wanita dalam meningkatkan harga diri wanita yang ingin dinilai sesuai dengan potensinya sebagai manusia tanpa harus memandang gender, kemudian mulai disalahartikan. Ingin menaikan harga diri tapi malah menjatuhkan harga diri sendiri. Feminisme kemudian disalahartikan oleh kaum wanita itu sendiri. Banyak wanita yang menjadi korban salah kaprah ini. Ironis sekali, Feminisme yang terlahir sebagai cita-cita mulia para wanita pendahulu, kemudian berubah menjadi kemerosotan harga diri seorang wanita, yang lucunya – namun juga menyedihkan si wanita itu sendiri tidak menyadarinya. Menyadari bahwa ia telah menjatuhkan harga dirinya.Bahkan feminisme telah menyalahgunakan budaya indonesia(Budaya ketimuran). Di Indonesia sendiri? Virginitas bagi wanita Indonesia(tidak semuanya), sekarang bukanlah suatu hal yang patut dipertahankan lagi. Beberapa Wanita Indonesia yang memakai busana setengah jadi alias pakaian mini.Dan beberapa diantaranya bertingkah laku seperti kaum Barat,Gaya maupun tingkah laku Kerancuan anggapan mengenai “Feminisme” inilah yang perlu dibenahi.Anggapan yang kemudian menggeser tradisi dan budaya yang kita banggakan dengan budaya kiriman yang baru (Western). Hal lain! rokok menjadi komoditas utama yang digemari wanita-wanita zaman sekarang, selain pakaian dan cemilan. Menurut sebagian diantaranya, rokok lebih bisa menenangkan pikiran, dibandingkan shopping&ngemil –ada sebagian wanita yang lari dari permasalahan dengan cara-cara ini. Dan alasan lainnya, tentu saja “cowok juga ngerokok kok… kenapa kita-kita gak boleh??” Padahal tidak perlu di jelaskan lagi, semua yang saya jabarkan di atas (termasuk rokok), tak lain akan merugikan kaum wanita itu sendiri. Sebodoh itukah wanita-wanita sekarang? “Feminisme” telah menutup mata hati mereka untuk melihat kerugian yang mereka alami. Sebodoh itukah? Padahal banyak diantara mereka yang mengeyam pendidikan dan pengajaran. Saatnya sekarang wanita-wanita bangkit memperjuangkan Feminisme yang sebenarnya. Bagi wanita-wanita yang sudah telanjur pada kesalahan yang tidak ‘disengaja’ tadi, bangkitlah dari keterpurukan. Bagi wanita-wanita yang mampu melihat fenomena ini, bantulah untuk bangkit. Memperjuangkan hak-hak wanita sungguh sangatlah sulit ,walaupun kita sekarang ada pada era globalisasi.Sungguh di era ini feminisme telah berkhianat pada budaya Indonesia sendiri.Dan untuk menjaga hak-hak wanita dan menjaga budaya indonesia haruslah seimbang….

Tinggalkan komentar