SILIKOSIS

Posted: 21 Januari 2011 in artikel kesehatan

A. DEFINISI

Silikosis adalah suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel- partikel Kristal silika bebas (SiO2). Yang termasuk dengan silika bebas adalah kuarsa,tridimit dan kristobalit. Silika adalah Kristal yang sangat keras yang biasanya menempel di batu atau tanah atau terdapat ada juga yang terdapat di udara bebas.

B. PENYEBAB

Silika bebas yang merupakan komponen utama pasir dan batu masuk ke dalam saluran pernapasan biasanya terjadi karena peledakan, penggerindaan, penghancuran, pengeboran,dan penggilingan batuan. Bisa juga terdapat dari usaha komersial yang menggunakan granit, batu pasir serta pasir giling atau pembakaran diatomit.

C. PERJALANAN PENYAKIT (PATOGENESIS)

Partikel-partikel silika yang berukuran 0.5-5 µm akan tertahan di alveolus. Partikel ini kemudian di telan oleh sel darah putih yang khusus. Banyak dari partikel ini dibuang bersama sputum sedangkan yang lain masuk ke dalam aliran limfatik paru-paru, kemudian mereka ke kelenjar limfatik. Pada kelenjar, sel darah putih itu kemudia berintregasi, meninggalkan partikel silika yang akan menyebabkan damapak yang lebih luas. Kelenjar itu menstimulasi pembentukan bundel-bundel nodular dari jaringan parut dengan ukuran mikroskopik, semakin lama semakin banyak pula nodul yang terbentuk, mereka kemudian bergabung menjadi nodul yang lebih besar yang kemudian akan merusak jarul normal cairan limfatik melalui kelenjar limfe.

Ketika ini terjadi, jalan lintasan yang lebih jauh dari sel yang telah tercemar oleh

silika akan masuk ke jaringan limfe paru-paru. Sekarang, foci baru di dalam pembuluh limfatik bertindak sebagai gudang untuk sel-sel yang telah tercemar oleh debu, dan parut nodular terbentuk terbentuk pada lokasi ini juga. Kemudian, nodul- nodul ini akan semakin menyebar dalam paru-paru.

Gabungan dari nodul-nodul itu kemudian secara berangsur-angsur menghasilkan bentuk yang mirip dengan masa besar tumor. Sepertinya, silika juga menyebabkan menyempitnya saluran bronchial yang merupakan seba utama dari dyspnoea.

D. TANDA/GEJALA

Silikosis memiiki tiga tipe yaitu: Silicosis akut merupakan pemaparan silica dalam jumlah yang sangat besar dalam wktu yang lebih pendek. Paru-paru sangat meradan dan terisi oleh cairan sehingga tinbl sesak nafas yang yang menurunkan kadar oksigen dalam darah. Kelainan faal paru yang timbul adalah restriki berat dan hipoksemi yang diikuti oleh penurunan kapasitas difusi. Silikosis akselerata terpapar oleh sejumlah silica yang lebih banyak dalam waktu yang lebih pendek (4-8 tahun).perjalanan penyaktnya lebih cepat, fibrosis massif dan sering terjadi mycobacterium tipikal atau atipik. Silicosis kronis simpleks yaitu pemaparan sejumlah kecil debu silica dalam jangka panjang( lebih dari 20 tahun) dan terjadi peradangan di paru-paru dan kelenjar getah bening dada.

Silikosis akut adalah suatu penyakit progresif cepat. Pada kondisi-kondisi ekstrim dapat terjadi kesulitan bernapas dan batuk kering dalam beberapa minggu setelah paparan. Dada sesak dan ketidakmampuan bekerja timbul dalam beberapa bulan, dan kematian akibat kegagalan pernapasan atau kor pulmonale mungkin terjadi dalam 1-3 tahun. Pada pemeriksaan ditemukan gerakan dada yang terbatas, sianosis serta ronki pada akhir inspirasi, dan dengan kelainan fungsi paru restriktif serta berkurangnya pertukaran gas. Radiografi memprlihatkan bayangan- bayangan perifer seperti kapas,yang secara bertahap mengeras dan menjadi linear. Seringkali bayangan- bayangan ini tidak diketahui bahkan pada saat otopsi,hal ini karena kematian makrofag dan reaksi selular seringkali terjadi dalam alveoli tanpa pembentukan nodul-nodul tipikal. Partikel-partikel silika yang refraktil ganda yang sangat banyak dalam jaringan paru.

Sikosis kronis terjadi jika inhalasi terjadi antara 20-45 tahun dan dalam bentuk kronis ini, sering terjadi infeksi tuberkulosis. Mekanisme yang mungkin menyebabkab peningkatan kerentanan penderita sikosis terhadap tuberkulosis adalah sebagai berikut :

a. Partikel Silika yang ditimbun di Alveoli akan dimakanmakrofag tetapi karena efek tosik silika maka makrofag cepat mati dan partikel Silika akan terlepaske jaringan ekstraselular. Partikel silika akan dimakan oleh makrofag lain ang kemudian akan terbunuh pula.

b. Silika dengan dosis subletal juga mengganggu kesanggupan makrofag untuk menghambat pertumbuhan kuman tuberkulosis karena makrofag adalah faktor utama dalam membuat daya tahan terhadap tuberkulosis sehingga alasan meningkatnya kerentanan penderita silikosis terhadap tuberkulosis menjadi jelas

Sedangkan gejala silikosis terakselerasi menyerupai silikosis kronis. Biasanya berkembang lebih cepat dan terdapat infeksi mikobakteri tipik atau atipik. Pajanan berlangsung 10 tahun dan biasanya penderita mengalami gagal nafas karena hiposekmia.

Sesuai perjanjian, tahap-tahap awal silikosis biasanya tidak disertai dengan gejala atau tanda penyakit pernapasan. Juga uji fungsi ventilasi paru-paru tetap dalam batas fisiologis
normal. Foto sinar x merupakan metoda deteksi yang relatif lebih spesifik.Seperti pada gambar berikut.

E.PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

a. Upaya

¶  Pencegahan/Preventiv

¶  Pengawasan terhadap pekerja di lingkungan kerja dapat membantu mencegah terjadinya silikosis. Jika debu tidak dapat dikontrol, (seperti halnya dalam industri peledakan), maka pekerja harus memakai peralatan yang memberikan udara bersih atau sungkup Pekerja yang terpapar silika, harus menjalani foto rontgen dada secara rutin. Untuk pekerja peledak pasir setiap 6 bulan dan untuk pekerja lainnya setiap 2-5 tahun, sehingga penyakit ini dapat diketahui secara dini. Jika foto rontgen menunjukkan silikosis, dianjurkan untuk menghindari pemaparan terhadap silika.

b. Pengobatan

Ketika timbul tanda-tanda pertama silikosis atau tuberkolosis aktif,pasien hendaknya segera dijauhkan dari paparan lebih lanjut. Meskipun pada mulanya tidak perlu membatasi pekerjaan atau aktivitas lain, pasien hendaknya tetap di bawah pengawasan medis. Tidak ada pengobatan bagi silikosis. Pengobatan untuk gagal jantung dan pernapasan mungkin diperlukan pada silikosis tingkat lanjut.

Adalah penting untuk mencegah tuberkolosis pada pasien-pasien silikosis. Jika insidens tuberkolosis dalam masyarakat tinggi, maka perlu dipertimbangkan vaksinasi dan kemoprofilaksis meskipun nilainya belum dapat dipastikan. Penderita tuberkolosis hendaknya diobati sejak dini. Kemoterapi harus diawasi dengan teliti dan hendaknya tepat untuk strain tuberkolosis yang prevalen.

Penekanan debu dengan pengendalian teknis (pembasahan sebelumnya,pengeboran basah, dll) perlu dilaksanakan dengan ketat dan debu residu hendaknya dikontrol dengan ventilasi yang sesuai. Kadar debu dan kandungan silika dalam debu yang masuk pernapasan hendaknya dipantau secara teratur. Jika menggunakan bahan peledak,para pekerja seharusnya dicegah masuk ke daerah berdebu sampai debu dibersihkan melalui ventilasi. Debu hendaknya disaring dari dari udara yang dikeluarkan. Pekerja harus memakai masker, tutup kepala bertekanan,dll. Selama kerusakan alat-alat pengendalian debu teknis atau pada keadaan darurat. Kabin dengan pengatur udara (ber-AC) hendaknya disediakan untuk para pengemudi truk dan operator alat berat pada operasi terbuka di cuaca panas di mana penyemprotan dengan air tidak dimungkinkan.

Tidak ada keseragaman dalam batas paparan debu silika di berbagai Negara. Batas paparan untuk debu total umumnya antara 0,5 mg/m3 (debu dengan kandungan silika tinggi diatas 70%) dan 5 mg/m3 (debu dengan kandungan silika kurang dari 10 %). Untuk debu-debu yang ikut dalam pernapasan,batas-batas tersebut berkisar antara 0,2 hingga 0,2 mg/m3. Batas-batas untuk kristobalit dan tridimit biasanya separuh dari batas untuk kuarsa.

F. PEKERJAAN YANG BERESIKO

Penyakit Silikosis terjadi karena inhalasi dan retensi debu yang mengandung kristalin silikon dioksida atau silika bebas .Pada berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan silika penyakit ini dapat terjadi, seperti pada pekerja:
1.Pekerja tambang logam dan batubara
2.Penggali terowongan untuk membuat jalan
3.Pemotongan batu seperti untuk patung, nisan
4.Pembuat keramik dan batubara
5.Penuangan besi dan baja
6.Industri yang memakai silika sebagai bahan misalnya
pabrik amplas dan gelas.
7.Pembuat gigi enamel
8. Pabrik semen

Tinggalkan komentar